Suasana Baru pada Hari Santri Nasional 2025

Latest Comments

No comments to show.

Melaksanakan upacara di lapangan sambil tersorot terik matahari? Tentu saja tidak. Berbeda dari upacara pada umumnya, Pondok Wisata Amlam malah memilih tersapu oleh derasnya ombak air laut, yakni dengan menggelar upacara pada tanggal 22 Oktober 2025, jam 08.00 pagi yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional di pantai Mutiara yang terletak di Dusun Karanggongso, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dan secara eksklusif, pesantren kami, Junwangi 2 berkolaborasi dengan Al-Amanah Internasional Collage, Junwangi 4 serta majlis Al ahbab dalam kegiatan kali ini.

Untuk mengisi kegiatan santri dalam rangka Hari Santri Nasional, pesantren memilih mengadakan agenda di tempat yang beralaskan dengan pasir putih serta pemandangan air laut sejauh mata memandang, yakni pesisir pantai yang tentunya diisi dengan kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.

Hal ini dilakukan agar santri dapat merasakan suasana atau momen berbeda di tiap tahunnya, tak melulu terpatok pada kegiatan rutin tahunan yang selalu berulang. Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi sebuah pengalaman berharga bagi para santri agar bisa lebih menikmati menjadi santri, bahwa santri tidak hanya berkutat dengan kitab, tidak hanya dipandang sebagai santri yang monoton, santri juga bebas berekspresi, santri juga mampu berkreasi.

Sarapan merupakan hal terpenting sebelum beraktivitas, dilanjut kegiatan pertama yang dilakukan setelah para santri tiba di tempat tujuan yakni melaksanakan upacara bendera. Namun, yang berbeda dari upacara sebelumnya, upacara dilaksanakan di pinggiran pantai, walaupun begitu, ombak laut tetap sibuk menyapu beberapa pelaksana upacara. Seperti halnya Paduan Suara yang terendam air hampir setengah badan. Namun justru, momen seperti itu yang membuat santri bahagia dengan pengalaman pertama mereka, dan pasti akan terkenang indah dalam memori.

Setelah upacara terlaksana, suatu agenda liburan tak akan lengkap jika tak ada games atau permainan. Maka, rundown kedua yakni; outbound. Dalam kegiatan ini para santri Amlam Junwangi 2 serta santri AIC Junwangi 4, diajak untuk meramaikan pantai dengan sorakan-sorakan gembira serta musik senam ayam yang terlantun heboh, dan ditemani dengan Al-Ustadz Fathul, dan Al-Ustadz Novan yang juga memiliki semangat tinggi untuk menjadi penuntun games. Beberapa games yang telah disiapkan oleh panitia pelaksana diantaranya yakni; estafet air, keep your straw!, dan beberapa lainnya.

Semakin lama outbound berjalan, para santri semakin dibuat tak sabar untuk segera menceburkan tubuh mereka untuk bermain bersama deburan ombak yang berisik sejak awal. Hingga tiba pukul 12.00 yang dimana outbound sudah berakhir. Namun, tak melupakan kewajiban, para santri diajak untuk mendirikan shalat duhur yang di jama’ qashar dengan ashar berjamaah Dan lagi-lagi santri dibuat bahagia dengan shalat yang didirikan langsung diatas hamparan putihnya pasir pantai. Menjadi pengalaman pertama yang berkesan juga bagi sebagian besar santri. Nikmat Mana yang kamu dustakan! Masya Allah

Setelah shalat dan dibagikannya makan siang, kegiatan berlanjut kepada waktu yang ditunggu-tunggu. Yakni waktu bebas, yang di mana boleh melakukan apa saja. Dalam kesempatan ini, para santri langsung saja menceburkan dan menikmati sensasi air asin laut merendam tubuh mereka. Tak lupa dengan wahana yang disediakan pantai yaitu Banana Boat, yang membawa mereka berkeliling kemudian melempar tubuh mereka di dalamnya laut asin. Tawa dan sorakan tak terdengar surut dari para santri, asatidz, serta astidzah.

ketika waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 yang mengharuskan untuk menyudahi kegiatan bebas para santri bersiap dalam kajian kitab Bulughul Maram bersama KH. Fahrizal Ischaq Addimasqie. “Ya, walaupun para santri telah diberi kesempatan untuk bersenang-senang, namun tetap tak boleh melupakan kewajiban dan memutus ke’istiqomahan dalam suatu kebaikan, seperti halnya ngaji kitab”. Begitu yang diajarkan Abi Fahrizal dalam mendidik santrinya.

Tak terlalu lama memakan waktu dalam kajian kitab, setelah memberi isi dalam kitab dan beberapa nasihat kepada para santri, Abi Fahrizal melanjutkan ngaji Kitab Al-Hikam bersama dengan Dr.Syaifuddin serta Majlis Al-Ahbab. Mereka menetap di pantai sementara untuk melaksanakan ngaji yang biasanya diadakan di pesantren. Demi menjaga keistiqomahan dan mencari suasana baru. Maka inilah keutamaan dalam istiqomah, bahwa memang benar istiqomah adalah sesuatu yang sangat sulit diperjuangkan, namun ganjaran yang didapat tentu sangatlah besar.

Dikarenakan kondisi cuaca yang saat itu hujan dan sepi penjual, dalam perjalanan santri yang tertulis untuk pergi ke daerah Gumul, Kediri, mengalami perubahan tujuan yakni; Kediri Town Square Mall. Dan di sinilah para penumpang bus menghabiskan waktu mereka dengan berjalan bebas dan memilih untuk membeli apa saja hingga batas waktu; 21.00.

Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke pondok. Bus dan juga elf melaju dengan kecepatan normal hingga tiba di pondok tepat waktu, yakni pukul 23.00. Semua penumpang nampak kehabisan energi, mereka segera membersihkan diri dan bergegas merebahkan tubuh di kasur. Selamat hari santri !

CATEGORIES

AMLAM NEWS

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *